1.1 Pengertian pengukuran waktu kerja
Merupakan Usaha untuk menentukan lama kerja yang dibutuhkan seorang Operator (terlatih dan “qualified”) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang spesifik pada tingkat kecepatan kerja yang NORMAL dalam lingkungan kerja yang TERBAIK pada saat itu.
JENIS PENGUKURAN WAKTU SECARA LANGSUNG adalah Pengukuran jam henti (Stopwatch Time Study) Sampling kerja (Work Sampling) SECARA TAK LANGSUNG Data waktu baku (Standard data) Data waktu Gerakan (Predetermined Time System).
Pengukuran waktu yang dilakukan terhadap beberapa ALTERNATIF SISTEM KERJA, maka yang TERBAIK dilihat dari Waktu penyelesaianTERSINGKAT!! Pengukuran waktu juga ditujukan untuk mendapatkan WAKTU BAKU penyelesaian pekerjaan, yaitu waktu yang Dibutuhkan secara WAJAR, NORMAL, dan TERBAIK !!!!!
1.2 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGUKURAN KERJA LANGSUNG DAN TAK LANGSUNG.
a. Pengukuran LANGSUNG
KELEBIHANnya adalah PRAKTIS, mencatat waktu saja tanpa harus menguraikan pekerjaan kedalam elemen-elemen pekerjaannya.
KEKURANGANnya adalah Dibutuhkan waktu lebih lama untuk memperoleh data waktu yang banyak tujuannya adalah hasil pengukuran yang TELITI dan AKURAT Biaya lebih MAHAL karena harus pergi ketempat dimana pekerjaan pengukuran kerja berlangsung.
b. Pengukuran TIDAK LANGSUNG
KELEBIHANnya adalah Waktu relative SINGKAT!!, hanya mencatat elemen-elemen gerakan pekerjaan satu kali saja. BiayalebihMURAH
KEKURANGANnya adalah Belum ada data waktu gerakan berupa table-tabel waktu gerakan yang menyeluruh dan rinci. Tabel yang digunakan adalah untuk orang EROPA tidak cocok untuk orang INDONESIA. Dibutuhkan ketelitian yang tinggi untuk seorang pengamat pekerjaan karena akan berpengaruh terhadap hasil perhitungan. Data waktu gerakan harus disesuaikan dengan kondisi pekerjaan Misal: Elemen Pekerjaan Kantor tidak sama dengan elemen pekerjaan Pabrik.
b. Pengukuran TIDAK LANGSUNG
KELEBIHANnya adalah Waktu relative SINGKAT!!, hanya mencatat elemen-elemen gerakan pekerjaan satu kali saja. BiayalebihMURAH
KEKURANGANnya adalah Belum ada data waktu gerakan berupa table-tabel waktu gerakan yang menyeluruh dan rinci. Tabel yang digunakan adalah untuk orang EROPA tidak cocok untuk orang INDONESIA. Dibutuhkan ketelitian yang tinggi untuk seorang pengamat pekerjaan karena akan berpengaruh terhadap hasil perhitungan. Data waktu gerakan harus disesuaikan dengan kondisi pekerjaan Misal: Elemen Pekerjaan Kantor tidak sama dengan elemen pekerjaan Pabrik.
1.3 PERHITUNGAN WAKTU BAKU
1. WAKTU SIKLUS
Waktu penyelesaian satusatuan produksi mulai dari bahan baku mulai diproses ditempat kerja yang bersangkutan. Merupakan JUMLAH waktu tiap-tiap elemen Job
WS = ΣXi/N
Xi= jumlah waktu penyelesaian yang teramati
N= jumlah pengamatan yang dilakukan
2. WAKTU BAKU
Waktu yang dibutuhkan secara WAJAR oleh pekerja NORMAL untuk menyelesaikan pekerjaannya yang dikerjakan dalam sistem kerja TERBAIK SAAT ITU.
WB = WN + 1
1= kelonggaran (allowance)
3. WAKTU NORMAL
Waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja dalam kondisi WAJAR dan kemampuan RATA-RATA.
WN = WS x p
P adalah factor penyesuaian jika:
P = 1 bekerja WAJAR
P < 1 bekerja terlalu LAMBAT P > 1 bekerja terlalu CEPAT
1.3 LANGKAH SEBELUM PENGUKURAN
1. Menetapkan tujuan pengukuran yaitu untuk apa pengukuran dilakukan? Berapa tingkat ketelian & tingkat keyakinan yang diinginkan.
2. Melakukan penelitian pendahuluan yaitu mempelajari kondisi kerja sehingga diperoleh usaha PERBAIKAN, membakukan secara tertulis sistem kerja yang telah di anggap BAIK !!, operator perlu pegangan baku.
3. Memilih operator yang memiliki kemampuan NORMAL & dapat BEKERJA SAMA dan wajar.
4. Melatih Operator
5. Menguraikan pekerjaan atas elemen-elemen pekerjaan kerja dibuat sedetail mungkin dan sependek mungkin tapi masih mudah untuk diukur waktunya dengan teliti.
6. Menyiapkan alat-alat pengukuran yaitu stopwatch, papan & lembar pengamatan, kalkulator dan alat tulis.
7. Melakukan pengukuran waktu yaitu dengan 3 metode yang menggunakan untuk mengukur elemen-elemen kerja dengan stop watch yaitu:
a. Continoustiming
b. Repetitive timing menggunakan 2 atau lebih stop watch yang bekerja bergantian.
1.4 PENYESUAIAN WAKTUN DENGAN RATING PERFORMANCE KERJA
Kegiatan EVALUASI kecepatan dan performance kerja operator pada saat pengukuran kerja berlangsung merupakan bagian yang paling SULIT dan PENTING dalam PENGUKURAN KERJA. Aktivitas untuk MENILAI atau MENGEVALUASI kecepatan kerja operator dikenal sebagai: “RATING PERFORMANCE”. Tujuannya untuk meNORMALkan waktu kerja yang disebabkan oleh keTIDAK WAJARAN operator dalam bekerja.
Review:
WB = WN + l
L = kelonggaran (allowance)
WN = WS x p
P = factor penyesuaian jika:
P=1 bekerja WAJAR
p<1 bekerja terlalu LAMBAT P>1 bekerja terlalu CEPAT
WS = ΣXi/N
Hitung rata-rata dari harga rata-rata subgroup dengan:
×= Σxi = 56 =14k 4xi= hargarata-rata dari sub grupke-ik = banyaknya subgrup Hitung standar deviasi sebenarnya dari waktu penyelesaian dengan rumus:σ= √Σ(xj–x)2 = √(14-14)2+(10-14)2 ++ (15-14) 2n-1 16-1= √8,13 =2,9 Hitung standar deviasi dari distribusi harga rata-rata sub grup dengan rumus:σx = σ/√n = 2,9/√4 = 1,445 n adalah besarnya subgrup Tentukan BKA dan BKB dengan rumus:BKA = x + 3 σx = 14 + 3(1,455) = 18,365 BKB = x + 3 σx = 14 -3(1,455) = 9,635 BKA dan BKB merupakan batas apakah subgroup “seragam”atau tidak, ternyata semua rata-rata sub grup pada dalam batas control sehingga dapat digunakan untuk menghitung banyaknya Jumlah pengukuran yang diperlukan.
1. WAKTU SIKLUS
Waktu penyelesaian satusatuan produksi mulai dari bahan baku mulai diproses ditempat kerja yang bersangkutan. Merupakan JUMLAH waktu tiap-tiap elemen Job
WS = ΣXi/N
Xi= jumlah waktu penyelesaian yang teramati
N= jumlah pengamatan yang dilakukan
2. WAKTU BAKU
Waktu yang dibutuhkan secara WAJAR oleh pekerja NORMAL untuk menyelesaikan pekerjaannya yang dikerjakan dalam sistem kerja TERBAIK SAAT ITU.
WB = WN + 1
1= kelonggaran (allowance)
3. WAKTU NORMAL
Waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja dalam kondisi WAJAR dan kemampuan RATA-RATA.
WN = WS x p
P adalah factor penyesuaian jika:
P = 1 bekerja WAJAR
P < 1 bekerja terlalu LAMBAT P > 1 bekerja terlalu CEPAT
1.3 LANGKAH SEBELUM PENGUKURAN
1. Menetapkan tujuan pengukuran yaitu untuk apa pengukuran dilakukan? Berapa tingkat ketelian & tingkat keyakinan yang diinginkan.
2. Melakukan penelitian pendahuluan yaitu mempelajari kondisi kerja sehingga diperoleh usaha PERBAIKAN, membakukan secara tertulis sistem kerja yang telah di anggap BAIK !!, operator perlu pegangan baku.
3. Memilih operator yang memiliki kemampuan NORMAL & dapat BEKERJA SAMA dan wajar.
4. Melatih Operator
5. Menguraikan pekerjaan atas elemen-elemen pekerjaan kerja dibuat sedetail mungkin dan sependek mungkin tapi masih mudah untuk diukur waktunya dengan teliti.
6. Menyiapkan alat-alat pengukuran yaitu stopwatch, papan & lembar pengamatan, kalkulator dan alat tulis.
7. Melakukan pengukuran waktu yaitu dengan 3 metode yang menggunakan untuk mengukur elemen-elemen kerja dengan stop watch yaitu:
a. Continoustiming
b. Repetitive timing menggunakan 2 atau lebih stop watch yang bekerja bergantian.
1.4 PENYESUAIAN WAKTUN DENGAN RATING PERFORMANCE KERJA
Kegiatan EVALUASI kecepatan dan performance kerja operator pada saat pengukuran kerja berlangsung merupakan bagian yang paling SULIT dan PENTING dalam PENGUKURAN KERJA. Aktivitas untuk MENILAI atau MENGEVALUASI kecepatan kerja operator dikenal sebagai: “RATING PERFORMANCE”. Tujuannya untuk meNORMALkan waktu kerja yang disebabkan oleh keTIDAK WAJARAN operator dalam bekerja.
Review:
WB = WN + l
L = kelonggaran (allowance)
WN = WS x p
P = factor penyesuaian jika:
P=1 bekerja WAJAR
p<1 bekerja terlalu LAMBAT P>1 bekerja terlalu CEPAT
WS = ΣXi/N
Hitung rata-rata dari harga rata-rata subgroup dengan:
×= Σxi = 56 =14k 4xi= hargarata-rata dari sub grupke-ik = banyaknya subgrup Hitung standar deviasi sebenarnya dari waktu penyelesaian dengan rumus:σ= √Σ(xj–x)2 = √(14-14)2+(10-14)2 ++ (15-14) 2n-1 16-1= √8,13 =2,9 Hitung standar deviasi dari distribusi harga rata-rata sub grup dengan rumus:σx = σ/√n = 2,9/√4 = 1,445 n adalah besarnya subgrup Tentukan BKA dan BKB dengan rumus:BKA = x + 3 σx = 14 + 3(1,455) = 18,365 BKB = x + 3 σx = 14 -3(1,455) = 9,635 BKA dan BKB merupakan batas apakah subgroup “seragam”atau tidak, ternyata semua rata-rata sub grup pada dalam batas control sehingga dapat digunakan untuk menghitung banyaknya Jumlah pengukuran yang diperlukan.
We are a group of volunteers and opening a new scheme in our community.
ReplyDeleteYour web site offered us with valuable information to work on. You've done a formidable
job and our whole community will be grateful to you.
Hello colleagues, its great piece of writing regarding teachingand
ReplyDeletecompletely defined, keep it up all the time.