Silahkan baca kisah berikut ini agar kamu punya gambaran tentang si kaya dan si miskin. Namun sebelum itu saya mengajak agar janganlah kita melihat kinerja seseorang karena keburukannya dan kegagalannya saja, lihatlah apa yang dia perbuat untuk dirinya dan lingkungannya. Tidak terkecuali untuk pemerintah di negeri Tercinta Ini.
Berikut ini contoh prestasi pemerintah kita yang saya cuplik dari catatannya Pak Rocky Panjaitan, silahkan simak selengkapnya:
1. KEMISKINAN kian MENURUN
Ini tidak bisa dibantah lagi…..Karena Kemiskinan memang MENURUN, menurun ke ANAK CUCU kita kelak. Lihat contoh keluarga Udin, Mulai dari Nenek Udin Miskin, Emak Udin Miskin, dan Udin pun Miskin Lengkaplah sudah “PENURUNAN KEMISKINAN” itu.2. PENDERITA GIZI BURUK BERKURANG
Alhamdulillah, Terbukti angka Penderita Gizi buruk KIAN BERKURANG, bagaimana cara SBY memperbaiki sektor ini. Sudah baikkah gizi mereka ? Tidak, bukan......bukan itu yang kami maksud. Tetapi BERKURANG karena Penderita gizi buruk itu MATI sebelum tertangani Oleh pihak-pihak terkait Atau DITOLAK berobat karena tak cukup uang.
3. Pemerintah Berhasil "MENGKARYAKAN" Fakir Miskin dan Anak Terlantar
Benarkah hal tersebut, atau cuma issu saja? BENAR......perhatikan Pasal 34 UUD 1945 yang berbunyi "Fakir miskin dan anak terlantar DIPELIHARA oleh negara….". Karena DIPELIHARA itulah Jumlah mereka kian bertambah.
(sama dengan analogi memelihara ayam, dimana kita akan sukses memelihara ayam, jika ayam yang kita pelihara semakin banyak, benarkan...?
Tentang penilaian itu semua kami kembalikan pada penilaian pembaca.
Dari cerita tersebut mungkin ada yang berfikir, mengapa orang miskin biasanya menurunkan kemiskinannya ke anak cucu, sementara orang kaya juga akan menurunkan kekayaannya ke anak cucunya?
Kecerdasan Orang Kaya
Lanjut lagi ngomongin tentang orang kaya. Selidik punya selidik ternyata orang kaya itu punya rahasia cerdas dalam menjalani kehidupannya agar uangnya selalu bertambah, atau jika harus berkurang maka mereka usahakan berkurangnya seminimal mungkin.
Untuk lebih jelasnya coba kamu simak kisah berikut:
Seorang pria pergi ke suatu bank di New York City dan berniat untuk meminjam uang sebesar $5000 untuk perjalanan bisnis ke Eropa selama 2 minggu.
Si pegawai mengatakan bahwa bank tersebut membutuhkan suatu jaminan untuk pinjaman tersebut, dan kemudian si pria tersebut memakai mobil Ferrari baru yang diparkir di depan bank sebagai jaminan.
Pegawai bank setuju menggunakannya sebagai jaminan. Setelah pria tersebut pergi, pimpinan dan pegawai2 bank tersebut menertawainya karena menggunakan mobil Ferrari baru seharga $250.000 sebagai jaminan terhadap pinjaman sebesar $5000.
Seorang pegawai bank kemudian memarkir mobil Ferrari tersebut ke dalam underground garage milik bank tersebut. 2 minggu kemudian, pria tersebut kembali, dan membayar hutang sebesar $5000 dan bunganya sebesar $15.41 Pegawai bank berkata, 'Tuan, kami sangat senang bisa berbisnis dengan anda, dan transaksi ini berjalan dengan lancar, tetapi kami sedikit bingung.
Ketika anda pergi, kami mengecek anda dan mengetahui bahwa anda adalah seorang jutawan. Mengapa anda repot2 meminjam uang sebesar $5000?' si pria membalas sambil tersenyum, "Dimana lagi tempat di New York City yang bisa digunakan untuk memarkir mobil saya dengan aman hanya dengan harga $15.41, selama 2 minggu"?
Bagaimana, kira-kira sudah dapat gambaran kan tentang pola pikir orang kaya itu?
Mereka tidak cukup mengandalkan pintar saja, tapi harus pintar-pintar agar makin menjadi kaya.
Terakhir, semoga pemegang kekuasaan pemerintah kita tidak pintar-pintar memanfaatkan posisi dan jabatannya hanya untuk memperkaya diri tanpa mengutamakan kesejahteraan rakyat kecil.
Terinspirasi dari Bpk Wahyu Winoto
0 comments:
Post a Comment