Proses perencanaan jaringan dibagi menjadi lima tahapan utama, dengan
empat tahapan yang dikerjakan sebelum pembangunan jaringan dan satu
tahapan terakhir yang dikerjakan setelah pembangunan jaringan. Dari
kelima tahapan utama tersebut memiliki sub-sub tahapan yang akan
dijelaskan pada bagian selanjutnya. Flowchart proses perencanaan
jaringan dapat dilihat pada gambar diatas. Jika melihat flowchart dengan
seksama, proses tersebut merupakan proses lingkaran yang tidak ada
akhir tujuannya, hal tersebut mempunyai maksud agar konfigurasi jaringan
selalu dalam keadaan optimal yang disesuaikan dengan perubahan disain
parameter untuk mencapai target yang diinginkan.
Lima tahapan utama dalam proses perencanaan jaringan adalah sebagai berikut:
Preplanning
Inputan
pada tahap preplanning adalah kriteria rencana jaringan yang merupakan
prioritas dalam parameter-parameter jaringan yang berasal dari
pelanggan. Kriteria rencana jaringan digunakan sebagai masukan dalam
dimensioning jaringan. Dibawah ini merupakan beberapa masukan dasar
dalam dimensioning:
· Kebutuhan cakupan, level sinyal outdoor,dan indoor
· Kebutuhan kualitas, rata-rata drop call, rata-rata call bloking
· Spectrum frekuensi, jumlah kanal, informasi tentang kemungkinan akan kebutuhan guard bands
· Informasi tentang subscriber, jumlah user dan pertumbuhannya.
· Traffic tiap user, nilai jam sibuk.
· Layanan.
Hasil
dari dimensioning mempunyai dua aspek yaitu jumlah minimal BTS untuk
keperluan cakupan atau keperluan kapasitas. Kedua aspek tersebut perlu
dianalisis lebih lanjut agar sesuai dengan target rencana semula. Hasil
dimensioning yang lain adalah kebutuhan rata-rata kapasitas tiap tipe
area ( urban, suburban, dan lain-lain).
Planning
Tahapan
planning mengambil masukan dari proses dimensioning, dan mempunyai
keluaran berupa nominal planning yang terdiri dari perencanaan cakupan
jaringan dan perencanaan kapasitas. Nominal plan tidak memberikan
informasi lokasi site yang pasti tetapi memberikan ide awal tentang
lokasi dan jarak antara site-site.
Target dari subtahapan perencanaan
cakupan adalah untuk mencari lokasi yang optimal untuk membangun BS
yang memberikan cakupan yang berkelanjutan. Perencanaan cakupan dapat
dilakukan dengan menggunakan planning tool yang dilengkapi dengan peta
digital ( informasi topografi dan morfologi ) dan model propagasi.
Subtahapan perencanaan kapasitas dapat dialokasikan setelah informasi final rencana cakupan, dan kepadatan user didapatkan.
Output
dari tahapan planning merupakan final dan terlengkap dari perencanaan
cakupan dan kapasitas. Lokasi site-site yang pasti juga sudah dibuat
dalam tahap ini.
Detailed Planning
Setelah tahapan planning
selesai dilakukan, lokasi site, dan konfigurasi-konfigurasi telah
diketahui maka tahapan detailed planning dapat dimulai. Tahapan ini
terdiri dari perencanaan frekuensi, neighbor, dan parameter.
Perencanaan
frekuensi bertujuan untuk meminimalkan interferensi co channel dan
interferensi adjacent channel. Sedangkan perencanaan parameter berkaitan
dengan control handover serta power control.
Verification and Acceptance
Setelah
tahapan planning selesai dilakukan maka perlu adanya tahapan prelaunch
optimization untuk meyakinkan operasi yang optimal dalam jaringan.
Fungsi lain dari tahapan ini adalah untuk mencari dan memperbaiki
kesalahan yang mungkin dilakukan saat penginstalan.
Optimisation
Setelah
jaringan dibangun proses planning dan optimisation terus dilakukan
tanpa henti. Proses optimisation sendiri memerlukan masukan berupa
statistik jaringan, alarm, traffic, bahkan keluhan dari pelanggan.
TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER
Topologi
menggambarkan struktur dari suatu jaringan atau bagaimana
sebuah jaringan didesain. Pola ini sangat erat kaitannya dengan metode
access dan media pengiriman yang digunakan. Topologi yang ada sangatlah
tergantung dengan letak geofrapis dari masing-masing terminal, kualitas
kontrol yang dibutuhkan dalam komunikasi ataupun penyampaian pesan,
serta kecepatan dari pengiriman data. Dalam definisi topologi terbagi
menjadi dua, yaitu topologi fisik (physical topology) yang menunjukan
posisi pemasangan kabel secara fisik dan topologi logik (logical
topology) yang menunjukan bagaimana suatu media diakses oleh host.
Adapun topologi fisik yang umum digunakan dalam membangun sebuah jaringan adalah :
Point to Point (Titik ke-Titik).
Jaringan
kerja titik ketitik merupakan jaringan kerja yang paling sederhana
tetapi dapat digunakan secara luas. Begitu sederhananya jaringan ini,
sehingga seringkali tidak dianggap sebagai suatu jaringan tetapi hanya
merupakan komunikasi biasa. Dalam hal ini, kedua simpul mempunyai
kedudukan yang setingkat, sehingga simpul manapun dapat memulai dan
mengendalikan hubungan dalam jaringan tersebut. Data dikirim dari satu
simpul langsung kesimpul lainnya sebagai penerima, misalnya antara
terminal dengan CPU.
Star Network (Jaringan Bintang).
Dalam
konfigurasi bintang, beberapa peralatan yang ada akan dihubungkan
kedalam satu pusat komputer. Kontrol yang ada akan dipusatkan pada satu
titik, seperti misalnya mengatur beban kerja serta pengaturan sumber
daya yang ada. Semua link harus berhubungan dengan pusat apabila ingin
menyalurkan data kesimpul lainnya yang dituju. Dalam hal ini, bila pusat
mengalami gangguan, maka semua terminal juga akan terganggu. Model
jaringan bintang ini relatif sangat sederhana, sehingga banyak digunakan
oleh pihak per-bank-kan yang biasanya mempunyai banyak kantor cabang
yang tersebar diberbagai lokasi. Dengan adanya konfigurasi bintang ini,
maka segala macam kegiatan yang ada di-kantor cabang dapatlah dikontrol
dan dikoordinasikan dengan baik. Disamping itu, dunia pendidikan juga
banyak memanfaatkan jaringan bintang ini guna mengontrol kegiatan anak
didik mereka.
Kelebihan
· Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
· Tingkat keamanan termasuk tinggi.
· Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
· Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
Kekurangan
· Jika node tengah mengalami kerusakan, maka maka seluruh jaringan akan terhenti.
Penanganan
· Perlunya disiapkan node tengah cadangan.
Gambar 3.1 Topologi jaringan bintang
Ring Networks (Jaringan Cincin)
Pada
jaringan ini terdapat beberapa peralatan saling dihubungkan satu dengan
lainnya dan pada akhirnya akan membentuk bagan seperti halnya sebuah
cincin. Jaringan cincin tidak memiliki suatu titik yang bertindak
sebagai pusat ataupun pengatur lalu lintas data, semua simpul mempunyai
tingkatan yang sama. Data yang dikirim akan berjalan melewati beberapa
simpul sehingga sampai pada simpul yang dituju. Dalam menyampaikan data,
jaringan bisa bergerak dalam satu ataupun dua arah. Walaupun demikian,
data yang ada tetap bergerak satu arah dalam satu saat. Pertama, pesan
yang ada akan disampaikan dari titik ketitik lainnya dalam satu arah.
Apabila ditemui kegagalan, misalnya terdapat kerusakan pada peralatan
yang ada, maka data yang ada akan dikirim dengan cara kedua, yaitu pesan
kemudian ditransmisikan dalam arah yang berlawanan, dan pada akhirnya
bisa berakhir pada tempat yang dituju. Konfigurasi semacam ini relative
lebih mahal apabila dibanding dengan konfigurasi jaringan bintang. Hal
ini disebabkan, setiap simpul yang ada akan bertindak sebagai komputer
yang akan mengatasi setiap aplikasi yang dihadapinya, serta harus mampu
membagi sumber daya yang dimilikinya pada jaringan yang ada. Disamping
itu, sistem ini lebih sesuai digunakan untuk sistem yang tidak terpusat
(decentralized-system), dimana tidak diperlukan adanya suatu prioritas
tertentu.
Gambar 8.2 Topologi jaringan cincin
Tree Network (Jaringan Pohon)
Pada
jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau
simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang
lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat
terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3
kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus
melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7. Keungguluan
jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu
kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan
dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta
pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun
kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak
berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga
menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi
lambat
Gambar 8.3 Topologi jaringan pohon
Bus Network
Konfigurasi
lainnya dikenal dengan istilah bus-network, yang cocok digunakan untuk
daerah yang tidak terlalu luas. Setiap komputer (setiap simpul) akan
dihubungkan dengan sebuah kabel komunikasi melalui sebuah interface.
Setiap komputer dapat berkomunikasi langsung dengan komputer ataupun
peralatan lainnya yang terdapat didalam network, dengan kata lain, semua
simpul mempunyai kedudukan yang sama. Dalam hal ini, jaringan tidak
tergantung kepada komputer yang ada dipusat, sehingga bila salah satu
peralatan atau salah satu simpul mengalami kerusakan, sistem tetap dapat
beroperasi. Setiap simpul yang ada memiliki address atau alam sendiri.
Sehingga untuk meng-access data dari salah satu simpul, user atau
pemakai cukup menyebutkan alamat dari simpul yang dimaksud. Keunggulan
topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation
baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.
Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang
kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.
Gambar 8.4 Topologi jaringan bus
Plex Network (Jaringan Kombinasi)
Merupakan
jaringan yang benar-benar interaktif, dimana setiap simpul mempunyai
kemampuan untuk meng-access secara langsung tidak hanya terhadap
komputer, tetapi juga dengan peralatan ataupun simpul yang lain. Secara
umum, jaringan ini mempunyai bentuk mirip dengan jaringan bintang.
Organisasi data yang ada menggunakan de-sentralisasi, sedang untuk
melakukan perawatan, digunakan fasilitas sentralisasi.
Gambar 8.5 Topologi jaringan kombinasi
Topologi Logik pada umumnya terbagi mejadi dua tipe, yaitu :
a. Topologi Broadcast
Secara sederhana dapat digambarkan yaitu suatu host yang mengirimkan data kepada seluruh host lain pada media jaringan.
b. Topologi Token Passing
Mengatur
pengiriman data pada host melalui media dengan menggunakan token yang
secara teratur berputar pada seluruh host. Host hanya dapat mengirimkan
data hanya jika host tersebut memiliki token. Dengan token ini,
collision dapat dicegah.
Faktor – faktor yang perlu mendapat pertimbangan untuk pemilihan topologi adalah sebagai berikut :
· Biaya
Sistem apa yang paling efisien yang dibutuhkan dalam organisasi.
· Kecepatan
Sampai sejauh mana kecepatan yang dibutuhkan dalam sistem.
· Lingkungan
Misalnya
listrik atau faktor – faktor lingkungan yang lain, yang berpengaruh
pada jenis perangkat keras yang digunakan.
· Ukuran
Sampai seberapa besar ukuran jaringan. Apakah jaringan memerlukan file server atau sejumlah server khusus.
· Konektivitas
Apakah pemakai yang lain yang menggunakan komputer laptop perlu mengakses jaringan dari berbagai lokasi.
JENIS JARINGAN KOMPUTER
Berdasarkan jarak dan area kerjanya jaringan komputer dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu :
Local Area Network (LAN)
Local
Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah
gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN
seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan
workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk
memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling
bertukar informasi.
Dengan memperhatikan kecepatan transmisi data, maka LAN dapat digolongkan dalam tiga kelompok, yaitu :
a. Low Speed PC Network
Kecepatan
transmisi data pada Low Speed PC Network kurang dari 1 Mbps dan
biasanya diterapkan untuk personal computer. Contoh dari jenis ini
adalah Omninet oleh Corvus Systems (network bus), Constalation oleh
Corvus Systems (star network), Apple talk oleh Apple Corporation.
b. Medium Speed Network
Kecepatan
transmisi data pada Medium Speed Network berkisar antara 1 – 20 Mbps
dan biasnya diterapkan untuk mini computer. Contoh dari jenis ini adalah
Ethernet oleh Xerox, ARC Net oleh Datapoint Corporation, Wangnet oleh
Wang Laboratories.
c. High Speed Network
Kecepatan
transmisi data pada Hig Speed Network lebih dari 20 Mbps dan biasanya
diterapkan untuk mainframe computer. Contoh dari jenis ini adalah
Loosely Coupled Network oleh Control Data Corporation, Hyper Channel
oleh Network System Corporation.
Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan
Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran
lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN
dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau
juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta)
atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan
dengan jaringan televisi kabel.
Wide Area Network (WAN)
Wide
Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas,
seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari
kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program
(aplikasi) pemakai.
Tabel Contoh alokasi jaringan data
Jenis jaringan, LAN, MAN, WAN
PENGERTIAN JARINGAN KOMPUTER DAN MANFAATNYA
Jaringan
Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan
antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media
komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program – program,
penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan
sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan
sejumlah terminal komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri
dari lebih satu komputer yang saling berhubungan.
Manfaat yang didapat dalam membangun jaringan komputer, yaitu :
1. Sharing resources
Sharing
resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral
lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan
komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai.
2. Media Komunikasi
Jaringan
komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik untuk
teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting
lainnya.
3. Integrasi Data
Jaringan komputer dapat
mencegah ketergantungan pada komputer pusat, karena setiap proses data
tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat
didistribusikan ke tempat lainnya. Oleh sebab inilah maka dapat
terbentuk data yang terintegrasi yang memudahkan pemakai untuk
memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.
4. Pengembangan dan Pemeliharaan
Pengembangan
peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya, karena
setiap pembelian komponen seperti printer, maka tidak perlu membeli
printer sejumlah komputer yang ada tetapi cukup satu buah karena printer
itu dapat digunakan secara bersama – sama. Jaringan komputer juga
memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya,
misalnya untuk memberikan perlindungan terhadap serangan virus maka
pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada pada komputer
pusat.
5. Keamanan Data
Sistem Jaringan Komputer dapat
memberikan perlindungan terhadap data. Karena pemberian dan pengaturan
hak akses kepada para pemakai, serta teknik perlindungan terhadap
harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.
6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini
Dengan
pemakaian sumber daya secara bersama – sama, akan mendapatkan hasil
yang maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi
yang diakses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi
dapat segera langsung diketahui oleh setiap pemakai.
sumber Debora
Perencanaan Jaringan Radio GSM
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
0 comments:
Post a Comment