Kalimantan Timur (Kaltim) khususnya Kota Samarinda kini telah memiliki ikon baru, yakni Jembatan Mahulu (Mahakam Hulu). Jembatan Mahulu Ikon Baru Kota Samarinda. Saat ini Kota Samarinda telah memiliki 2 jembatan utama yang berfungsi sebagai jembatan penyeberangan yakni Jembatan Mahakam dan Jembatan Mahulu. Sebenarnya masih ada satu lagi jembatan yang akan dimiliki kota Samarinda yaitu Jembatan Mahkota Palaran, namun sampai saat ini jembatan tersebut masih belum rampung tahap pembangunannya.
Jembatan Mahulu ini membentang di atas Sungai Mahakam yang memisahkan Kota Samarinda. Jembatan yang menghubungkan Samarinda dengan Samarinda Seberang itu kini berfungsi sebagai jalur penyeberangan alternatif setelah Jembatan Mahakam, mengingat arus lalu lintas di Jembatan Mahakam sudah sangat padat.
Pada awal rencananya dahulu jembatan mahulu ini sejak 2006 dan akan rampung menjelang pelaksanaan Pekan Olahgara Nasional (PON) 2008 yang lalu di Kaltim. Namum karena berbagai persoalan, pembangunan jembatan sempat terkatungkatung dan akhirnya tidak dapat mencapai target penyelesaian saat pelaksanaan PON di Kaltim kemarin.
Saat ini jembatan Mahulu telah rampung dan beroperasi secara maksimal guna mengurangi konsentrasi arus lalu lintas yang akan masuk dan keluar kota Samarinda. Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sendirilah yang kemudian meresmikan penggunaan jembatan ini bersamaan dengan pembukaan hari koperasi nasional (harkopnas).
Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum Kaltim, pembangunan Jembatan Mahalu menghabiskan dana Rp 2570 miliar. Sebesar Rp 50 miliar berasal dari anggaran negara (APBN). Sisanya murni APBD Kaltim. Itu belum termasuk Rp 45 miliar untuk pembangunan jalan pendekat dari dua arah. Baik Sengkotek maupun Loa Buah.
Jembatan Mahulu yang menghubungkan kota samarinda dan samarinda seberang ini memiliki bentang tengah 200 meter dengan panjang keseluruhan jembatan 789 meter. Panjang jembatan itu belum termasuk jalan pendekat. Lebar jembatan adalah 11 meter, sementara tinggi jembatan dengan permukaan air sungai tercatat 18 meter.
Sekarang tugas kita adalah menjaga dan mengawasi pemeliharaan fasilitas-fasilitas publik ini sebaik-baik mungkin guna terciptanya Kota Samarinda yang Teduh Rapi Aman dan Nyaman (Tepian) dan benar-benar menjadikan Jembatan Mahulu Ikon Baru Kota Samarinda. Sekaligus menjadi Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur yang mempesona.
Baca Selengkapnya : http://www.adityaperdana.web.id/
0 comments:
Post a Comment