Mengenali Komunikasi Massa
Dari sudut pandang sosiologi, dalam membahas komunikasi massa lebih ditekankan arti pentingnya proses keterlibatan para partisipan dari komunikasi itu sendiri, sedangkan para ahli komunikasi berpendapat yang dimaksud dengan komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi melalui media massa, jelasnya merupakan singkatan dari komunikasi media massa (mass media communication). Berbeda dengan pendapat para ahli psikologi sosial. Komunikasi massa itu tidak selalu menggunakan media massa. Bagi mereka (para ahli psikologi sosial), pidato di hadapan sejumlah orang banyak di sebuah lapangan, misalnya asal menunjukkan perilaku massa (mass behavior), itu dapat dikatakan sebagai komunikasi massa. Sifat-sifat dari komunikasi massa meliputi sifat komunikator, sifat pesan, sifat media massa, sifat komunikan, sifat efek dan sifat umpan balik, sedangkan ciri-ciri komunikasi massa meliputi komunikasi massa berlangsung satu arah; komunikator pada komunikasi massa melembaga; pesan pada komunikasi massa bersifat umum; media komunikasi massa menimbulkan keserempakan; komunikan pada komunikasi massa bersifat heterogen. Sesungguhnya ada banyak ahli yang mengungkapkan fungsi komunikasi massa dengan versinya masing-masing. Salah satunya adalah pendapat De Vito. Dia berpendapat bahwa popularitas dan pengaruh yang merasuk dari media massa hanya dapat dipertahankan apabila mereka menjalankan beragam fungsi pokok. Enam di antara fungsi yang paling penting yang dibahasnya, antara lain Fungsi menghibur, Fungsi meyakinkan yang terdiri dari mengukuhkan sikap, mengubah sikap, menggerakkan, dan menawarkan etika atau sistem nilai tertentu. Fungsi penting lainnya adalah menginformasikan, menganugerahkan status, fungsi membius, dan menciptakan rasa kebersatuan. Fungsi lain dari komunikasi massa yang umumnya juga dipandang penting adalah fungsi surveillance atau pengawasan. Bagi masyarakat, fungsi ini, antara lain memberitahukan adanya bahaya atau bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, gunung meletus dan sebagainya. Komunikasi massa juga dapat meningkatkan status social anggota masyarakat karena mengetahui berbagai berita yang dimuatnya. Sementara itu, fungsi interpretasi dan preskripsi juga tak kalah pentingnya, terutama menyangkut berita-berita tentang kejadian yang dapat menimbulkan dampak negatif dan membahayakan masyarakat.
Komunikasi massa dan Sosialisasi
Sosialisasi sangat penting artinya dalam mempersiapkan setiap individu anggota masyarakat agar dapat memahami peranan-peranan orang lain dan peranan dirinya bagi orang lain dalam kehidupan bermasyarakat. Komunikasi massa ternyata juga merupakan salah satu sumber, sarana dan agen-agen sosialisasi bagi anggota masyarakat, tua maupun muda, baik secara sengaja maupun tidak disengaja. Sejumlah bukti hasil penelitian menunjukkan bahwa media komunikasi massa, seperti televisi dan radio merupakan sumber-sumber normatif dan orang dapat belajar memecahkan berbagai persoalan karena media komunikasi massa tersebut. Kelompok primer (keluarga) tetap merupakan agen sosialisasi yang dianggap lebih bisa dipercaya dibandingkan dengan media massa (misalnya nasihat-nasihat melalui acara radio atau televisi) terutama apabila terjadi perbedaan antara sejumlah orang tentang penilaian moral, nilai-nilai sosial dan sejenisnya. Penelitian-penelitian sosiologis perihal pengaruh media massa terhadap sosialisasi haruslah dikembangkan, terutama untuk mengetahui adakah perbedaan antara sosialisasi melalui agen-agen primer secara langsung ataukah melalui komunikasi massa yang menyangkut bidang-bidang tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Berger, Peter L. (1980). Invitation to Sociology, A Humanistic Perspective. Harmondsworts Middlesex, England: Penguin Books Ltd.
DeVito, Joseph A. (1997). Komunikasi Antarmanusia. Edisi Indonesia. Dialihbahasakan oleh Agus Maulana. Jakarta: Profesional Books.
Effendy, Onong Uchjana. (1994). Ilmu Komunikasi, Teori, dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Horton, Paul. B. & Hunt, Chester L. (1987). Sosiologi. Edisi Indonesia terjemahan Aminudin & Tita Subari. Jakarta: Erlangga.
Liliweri, Alo. (1991). Memahami Peran Komunikasi Massa Dalam Masyarakat. Bandung: Citra Aditya Bakti.
McQuail, Denis. (1994). Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
Wright, Charles R. (1988). Sosiologi Komunikasi Massa. Edisi Indonesia. Disunting oleh Jalaluddin Rakhmat. Bandung: Remadja Karya.
0 comments:
Post a Comment